Penarik Becak Ini Terkenal Rajin Berjamaah dan Pasang Tarif "Seikhlasnya"



Kepergian Mustafa (61) menghadap Sang Khalik saat sujud pada rakaat terakhir shalat Ashar di Masjid Baitusshalihin Ulee Kareng, Banda Aceh, Senin (25/7/2016) banyak menuai simpati.
Mustafa yang sehari-hari dikenal sebagai penarik beca itu, dikenal sebagai jamaah tetap yang konsisten berjamaah di masjid tersebut.
Warga Meunasah Bak Trieng Gampong Lamreung, Kecamatan Krueng Barona, Jaya, Aceh Besar itu juga merupakan sosok yang akrab dengan warga yang biasa meminta jasanya mengantar barang.
Seorang netizen Abu Danial Mirza, menuliskan testominya di facebook terkait sosok Mustafa. Abu Danial menyebut sosok Mustafa sebagai orang yang mulia.
“Allahu akbar....Semoga petanda beliau adalah orang yang mulia. Beliau juga pernah mengangkat buku kami suatu hari, dan ketika kami tanya berapa ongkos jasanya, beliau mengatakan seberapa ikhlasnya saja. Subhanallah. Beliau juga orang yang konsisten dengan shalat di masjid."
Komentar lain datang juga dari Marwan A Rachman ia menulis “Ketika Allah mengangkat derajat seseorang diantara hamba-hambaNya maka tiada seorangpun mampu membendungnya. Maka tiada siapapun boleh mengaku diri bahwa paling tinggi derajatnya, apakah dia orang kaya, alim atau paling dermawan sekalipun. Karena yang paling tinggi derajatnya adalah yang paling taqwa diantara hamba-hambanya meskipun hambanya hanya seorang tukang becak sekalipun.”
Ada juga yang mengaitkan kemuliaan almarhum Mustafa dengan para anggote dewan. Akun Zularzianza Zian malah berani menulis “nyan bukti bahwa.pengayuh becak lebih mulia..
daripadapada anggota DPR..”
Tag : renungan
0 Komentar untuk "Penarik Becak Ini Terkenal Rajin Berjamaah dan Pasang Tarif "Seikhlasnya""

Back To Top